Selasa, 28 Juli 2020

Essay Pengaruh Peranan Orang Tua Terhadap Pendidikan Anak


Pengaruh Peranan Orang Tua Terhadap Pendidikan Anak

Anak adalah anugerah yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa kepada pasangan. Orang tua adalah orang yang sangat penting dalam kehidupan seorang anak. Orang tua memiliki kewajiban untuk merawat dan mengasuh anaknya dari kecil hingga dewasa. Orang tua khususnya seorang ibu sangat mempengaruhi kondisi bio-psiko-sosio seorang anak. Ini terbukti saat seorang ibu sedang mengandung, ibu akan memenuhi asupan nutrisi, menjaga dan merawat janin yang dikandungnya supaya lahir dengan selamat dan sehat. Ibu akan merawat janinnya dengan penuh kasih sayang. Kondisi ibu akan mempengaruhi kondisi janinnya. Bila asupan nutrisi ibu kurang tercukupi, maka akan menyebabkan asupan nutrisi untuk janin juga kurang tercukupi, karena bayi mendapatkan nutrisi lewat plasenta seorang ibu. Sehingga apabila seorang ibu sakit, maka bayinya pun juga ikut sakit.
Pada saat masih bayi, orang tua mengajari anaknya untuk berbicara. Walaupun bayi tersebut hanya bisa berkomunikasi lewat tangisan, tetapi orang tua biasanya tetap mengajaknya berbicara. Lama-kelamaan bayi akan tumbuh dan berkembang. Biasanya balita akan meniru ucapan dari orang tuanya, walaupun pelafalannya kurang jelas. Orang tua mengajari anaknya untuk dapat berjalan dan bersosialisasi dengan lingkungan. Oleh karena itu, orang tua memiliki tanggung jawab untuk mengajari anaknya dalam mengenal dan menjalani kehidupan sehari-hari.
Dalam pendidikan guru merupakan elemen terpenting. Ia merupakan ujung tombak, bahkan proses belajar mengajar sangat dipengaruhi bagaimana siswa memandang guru. Dirumah orang tua berperan sebagai guru. Layaknya guru di sekolah, maka orang tua paling tidak berupaya bersikap seperti guru. Menurut Jamaludin 2002:36 “Kepribadian guru seperti memberi perhatian hangat dan suportif (memberi semangat) diyakini bisa memberikan motivasi yang pada gilirannya dapat meningkatkan prestasi siswa”.
Orang tua di dalam sebuah keluarga mempunyai peranan yang sangat penting dalam perkembangan kepribadian anak, Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut diantaranya perkembangan kepribadian anak yang berlangsung secara berkelanjutan, ikatan emosional orang tua dan anak yang begitu kuat, dan interaksi orang tua dan anak yang berlangsung secara tepat. (Hawari, Dadang, 1993: 31). Keluarga sangat mempengaruhi pendidikan anak. Karena, pendidikan dasar pada anak dididik dan diajarkan pertama kali di lingkungan keluarga. Anak yang pendidikannya baik biasanya terlahir dari keluarga yang baik-baik pula. Hal ini juga dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti kondisi ekonomi, keharmonisan keluarga, dan yang paling penting adalah niat anak dalam mencapai pendidikan setinggi mungkin.
Menurut hasil penelitian Muftil Umam (1996:59) keharmonisan keluarga ditentukan oleh tiga hal, yaitu: 1) Masing-masing anggota keluarga meletakkan pada fungsi dan kedudukannya. 2) Adanya musyawarah dalam memecahkan masalah. 3) Adanya kasih sayang antar anggota keluarga secara timbal balik. Keluarga yang hamonis akan membuat anak dapat mengembangkan potensi yang dimilikinya. Begitu juga sebaliknya. Keluarga yang kurang harmonis dapat menyebabkan anak tidak dapat mengembangkan potensi yang dimilikinya, karena ini disebabkan oleh kurangnya perhatian dari kesibukan orang tua, pertengkaran orang tua dihadapan anaknya sehingga keinginan anak untuk mengembangkan bakatnya akan terhambat yang secara otomatis perkembangan anak juga terhambat. Karena lingkungan yang baik dan afektif akan berpengaruh positif terhadap pribadi anak. Maka perkembangan anak baik jika lingkungan juga baik.
Motivasi mengabdi pada keluarga semata-mata demi cinta kasih yang kodrati. Didalam suasana cinta dan kemesraan proses belajar berlangsung dengan baik selama anak itu menjadi tanggungan keluarga. (Maman Achdiyat, 1980: 21)
Menurut Emil H. Tambunan (1996:59) keutuhan dalam struktur keluarga menjadi salah satu kunci keharmonisan keluarga. Jika salah satu tidak ada, misalnya tidak lengkapnya orang tua atau tidak adanya anak, akan berpengaruh pada keharmonisan keluarga.
Hal tersebut diatas akan diperkuat dengan kondisi ekonomi yang selalu berada dalam keadaan kekurangan, kebutuhan-kebutuhan primer sehari-hari belum sepenuhnya terpenuhi mengingat rendahnya pendapatan yang mereka peroleh.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan komentar