LAPORAN PENDAHULUAN KEBUTUHAN DASAR
MANUSIA DENGAN GANGGUAN HARGA DIRI
Oleh:
Nama : Nurdyah Ayu Oktaviani
NIM :
P1337420117002
Prodi : DIII Keperawatan Semarang
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN SEMARANG
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN SEMARANG
2018
I.
KONSEP DASAR
1. Definisi
Konsep diri adalah semua pikiran, keyakinan dan
kepercayaan yang membuat seseorang mengetahui tentang dirinya dan mempengaruhi
hubungannya dengan orang lain. (Stuart and sundeen, 1998).
Gangguan harga diri adalah suatu keadaan dimana
individu mengalami atau berada pada resiko mengalami suatu kejadian negatife
dan perubahan mengenai perasaan, pikiran atau pandangan mengenai dirinya (Lynda
Jual Carpenito, 1998).
Gangguan harga diri adalah evaluasi diri dan
perasaan-perasaan tentang diri atau kemampuan negatife yang dapat diekspresikan
secara langsung maupun tidak langsung. ( Mary C Towsend 1998).
2. Jenis-jenis
konsep diri
Konsep diri terdiri atas komponen-komponen berikut ini:
a.
Citra
tubuh (Body Image)
Citra tubuh (Body
Image) adalah kumpulan dari sikap individu yang disadari dan tidak disadari
terhadap tubuhnya. Termasuk persepsi masa lalu dan sekarang, serta perasaan
tentang ukuran, fungsi, penampilan, dan potensi, yang secara berkesinambungan
dimodifikasi dengan persepsi dan pengalaman yang baru (Stuart & Sundeen,
1998).
b.
Ideal diri (Self Ideal)
Ideal diri adalah persepsi individu
tentang bagaimana ia harus berperilaku sesuai dengan standar, aspirasi, tujuan
atau nilai personal tertentu. Sering
juga disebut bahwa ideal diri sama dengan cita-cita, keinginan, harapan tentang
diri sendiri (Stuart & Sundeen, 1998).
c.
Identitas
diri (Self Identifity)
Identitas adalah
pengorganisasian prinsip dari kepribadian yang bertanggung jawab terhadap
kesatuan, kesinambungan, konsistensi, dan keunikkan individu. Pembentukan
identitas dimulai pada masa bayi dan terus berlangsung sepanjang kehidupan tapi
merupakan tugas utama pada masa remaja (Stuart & Sundeen, 1998).
d. Peran diri (Self Role)
Serangkaian pola
perilaku yang diharapkan oleh lingkungan sosial berhubungan dengan fungsi
individu diberbagai kelompok sosial. Peran yang diterapkan adalah peran dimana seseorang tidak mempunyai
pilihan. Peran yang diterima adalah peran yang terpilih atau dipilih oleh
individu (Stuart & Sundeen, 1998).
e. Harga diri (Self Esteem)
Harga diri adalah
penilaian individu tentang nilai personal yang diperoleh dengan menganalisa
seberapa baik perilaku seseorang sesuai dengan ideal diri. Harga diri yang
tinggi adalah perasaan yang berakar dalam penerimaan diri tanpa syarat,
walaupun melakukan kesalahan, kekalahan, tetap merasa sebagai seorang yang
penting dan berharga (Stuart & Sundeen, 1998).
3.
Rentang
respon
Keterangan
:
a.
Aktualisasi diri adalah pernyataan diri
positif tentang latar belakang pengalaman nyata yang sukses diterima.
b.
Konsep diri positif
adalah individu mempunyai pengalaman yang positif dalam beraktualisasi diri.
c.
Harga diri rendah
adalah transisi antara respon diri adaptif dengan konsep diri maladaptif.
d.
Kerancuan identitas
adalah kegagalan individu dalam kemalangan aspek psikososial dan kepribadian
dewasa yang harmonis.
e.
Depersonalisasi adalah
perasaan yang tidak realistis terhadap diri sendiri yang berhubungan dengan
kecemasan, kepanikan serta tidak dapat membedakan dirinya dengan orang lain.
4.
Etiologi
Gangguan
harga diri rendah dapat terjadi secara situasional dan kronik dikatakan
situasional yaitu terjadi trauma yang tiba-tiba, misalnya dioperasi,
kecelakaam, dicerai suami, putus sekolah, putus hubungan kerja, perasaan malu
kerena terjadi sesuatu (korban perkosaan, dituduh KKN, dan dipenjara secara
tiba-tiba). Dan dikatakan kronik yaitu perasaan negative terhadap diri telah
berlangsung lama. Klien ini mempunyai perasaan negative. Kejadian sakit atau
dirawat akan menambah persepsi negative terhadap dirinya.
5.
Patofisiologi
a. Factor predisposisi
Faktor predisposisi terjadinya
harga diri rendah kronis adalah penolakan orang tua yang tidak realistis,
kegagalan berulang kali, kurang mempunyai tanggung jawab personal,
ketegantungan pada orang lain, ideal diri yang tidak realistis.
b.
Factor presipitasi
Factor
Presipitasi Terjadinya harga diri rendah biasanya adalah kehillangan
bagian tubuh, perubahan penampilan/bentuk tubuh, kegagalan atau produktifitas
yang menurun. Faktor prespitasi yaitu
ketegangan peran adalah stres yang berhubungan dengan frustasi yang dialami
individu dalam peran atau posisi yang diharapkan. Konflik peran adalah ketidak sesuaian peran antara yng
dijalankan dengan yang diinginkan. Peran yang tidak jelas adalah kurangnya
pengetahuan individu tentang peran yang dilakukannya. Peran berlebihan adalah
kurangnya sumber adekuat untuk menampilkan seperangkat peran yang kompleks.
Perkembangan yang transisi yaitu perubahaan norma yang berkaitan dengan nilai
untuk menyesuaikan diri. Situasi transisi peran adalah bertambah atau berkurangnya
orang penting dalam kehidupan individu melalui kelahiran atau kematian orang
yang berarti.
6.
Tanda dan Gejala
c.
Perasaan malu terhadap diri sendiri akibat penyakit dan akibat
tindakan terhadap penyakit
d.
Rasa bersalah terhadap diri sendiri
e.
Merendahkan martabat sendiri, merasa tidak mampu
f.
Gangguan hubungan sosial seperti menarik diri
g.
Percaya diri kurang
h.
Mencederai diri
i.
Konsentrasi menurun
j.
Menyangkalfek labil
k.
Regresi perkembangan
II.
PATHWAY
|
||||
|
|
III.
MASALAH KEPERAWATAN DAN DATA
YANG PERLU DIKAJI
1.
Masalah keperawatan
a.
Isolasi sosial : menarik diri
b.
Gangguan konsep diri : harga diri rendah
c.
Berduka disfungsional
2.
Data yang perlu dikaji pada masalah keperawatan harga diri rendah
a.
Data Subyektif
Klien
mengatakan saya tidak mampu, tidak bisa, tidak tahu apa-apa, bodoh, mengkritik
diri sendiri, mengungkapkan perasaan malu terhadap diri sendiri.
b.
Data Obyektif
Klien
terlihat lebih suka sendiri, bingung bila disuruh memilih alternatif tindakan,
ingin mencederai diri/ingin mengakhiri hidup.
- RUMUSAN DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.
Harga diri rendah
2.
Isolasi sosial : menarik diri
V.
RENCANA
TINDAKAN KEPERAWATAN
Diagnosa
1. Harga Diri Rendah
a.
Tujuan umum : klien tidak terjadi gangguan interaksi sosial, bisa
berhubungan dengan orang lain dan lingkungan.
b.
Tujuan khusus :
1.
Klien dapat membina hubungan saling percaya
Tindakan :
1.1.
Bina hubungan saling percaya : salam terapeutik, perkenalan diri,
1.2.
Jelaskan tujuan interaksi, ciptakan lingkungan yang tenang,
1.3.
Bbuat kontrak yang jelas (waktu, tempat dan topik pembicaraan)
1.4.
Beri kesempatan pada klien untuk mengungkapkan perasaannya
1.5.
Sediakan waktu untuk mendengarkan klien
1.6.
Katakan kepada klien bahwa dirinya adalah seseorang yang berharga
dan bertanggung jawab serta mampu menolong dirinya sendiri
2.
Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang
dimiliki
Tindakan :
2.1 Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang
dimiliki
2.2.
Hindarkan memberi penilaian negatif setiap bertemu klien,
2.3.
Utamakan memberi pujian yang realistis
2.4. Klien dapat
menilai kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
3.
Klien dapat menilai kemampuan yang dapat digunakan
Tindakan
:
3.1 Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang
dimiliki
3.2.
Diskusikan pula kemampuan yang dapat dilanjutkan setelah pulang ke rumah
4.
Klien dapat menetapkan / merencanakan kegiatan sesuai dengan
kemampuan yang dimiliki
Tindakan
:
4.1. Rencanakan bersama
klien aktivitas yang dapat dilakukan setiap hari sesuai kemampuan
4.2. Tingkatkan kegiatan
sesuai dengan toleransi kondisi klien
4.3. Beri contoh cara
pelaksanaan kegiatan yang boleh klien lakukan
5.
Klien dapat melakukan kegiatan sesuai kondisi dan kemampuan
Tindakan :
5.1. Beri kesempatan mencoba kegiatan yang telah
direncanakan
5.2. Beri
pujian atas keberhasilan klien
5.3.
Diskusikan kemungkinan pelaksanaan di rumah
6.
Klien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada
Tindakan :
6.1. Beri pendidikan
kesehatan pada keluarga tentang cara merawat klien
6.2. Bantu keluarga
memberi dukungan selama klien dirawat
6.3. Bantu keluarga
menyiapkan lingkungan di rumah
6.4. Beri reinforcement
positif atas keterlibatan keluarga
Diagnosa 2: Menarik
diri
a. Tujuan Umum : Klien dapat berinteraksi dengan orang lain
b. Tujuan Khusus :
1.
Klien dapat membina hubungan saling percaya
Tindakan :
1.1 Bina hubungan saling percaya dengan
menggunakan prinsip komunikasi terapeutik dengan cara :
a.
Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun non verbal
b.
Perkenalkan diri dengan sopan
c.
Tanyakan nama lengkap klien dan nama panggilan yang disukai
d.
Jelaskan tujuan pertemuan
e.
Jujur dan menepati janji
f.
Tunjukkan sikap empati dan menerima klien apa adanya
g.
Berikan perhatian kepada klien dan perhatian kebutuhan dasar klien
2.
Klien dapat menyebutkan penyebab menarik diri
Tindakan:
2.1 Kaji pengetahuan klien tentang perilaku menarik diri dan tanda-tandanya.
2.2 Beri kesempatan kepada klien untuk mengungkapkan perasaan penyebab menarik
diri atau mau bergaul
2.3 Diskusikan bersama klien tentang perilaku menarik diri, tanda-tanda serta
penyebab yang muncul
2.4 Berikan pujian terhadap kemampuan klien mengungkapkan perasaannya
3.
Klien dapat menyebutkan keuntungan berhubungan dengan orang lain
dan kerugian tidak berhubungan dengan orang lain.
Tindakan :
3.1
Identifikasi bersama klien cara tindakan yang dilakukan jika
terjadi halusinasi ( tidur, marah, menyibukkan diri dll)
3.2
Kaji pengetahuan klien tentang manfaat dan keuntungan berhubungan
dengan orang lain
a.
Beri kesempatan kepada klien untuk mengungkapkan perasaan tentang
keuntungan berhubungan dengan prang lain
b.
Diskusikan bersama klien tentang manfaat berhubungan dengan orang
lain
c.
Beri reinforcement positif terhadap kemampuan mengungkapkan
perasaan tentang keuntungan berhubungan dengan orang lain
3.3
Kaji pengetahuan klien tentang kerugian bila tidak berhubungan
dengan orang lain
a.
beri kesempatan kepada klien untuk mengungkapkan perasaan dengan
orang lain
b.
diskusikan bersama klien tentang kerugian tidak berhubungan dengan
orang lain
c.
beri reinforcement positif terhadap kemampuan mengungkapkan
perasaan tentang kerugian tidak berhubungan dengan orang lain
4.
Klien dapat melaksanakan hubungan sosial
Tindakan:
4.1
Kaji kemampuan klien membina hubungan dengan orang lain
4.2
Dorong dan bantu kien untuk berhubungan dengan orang lain
4.3
Beri reinforcement positif terhadap keberhasilan yang telah
dicapai.
4.4
Bantu klien untuk mengevaluasi manfaat berhubungan
4.5
Diskusikan jadwal harian yang dilakukan bersama klien dalam
mengisi waktu
4.6
Motivasi klien untuk mengikuti kegiatan ruangan
4.7
Beri reinforcement positif atas kegiatan klien dalam kegiatan
ruangan
5.
Klien dapat mengungkapkan perasaannya setelah berhubungan dengan
orang lain
Tindakan:
5.1
Dorong klien untuk mengungkapkan perasaannya bila berhubungan
dengan orang lain
5.2
Diskusikan dengan klien tentang perasaan masnfaat berhubungan
dengan orang lain.
5.3
Beri reinforcement positif atas kemampuan klien mengungkapkan
perasaan manfaat berhubungan dengan oranglain
6.
Klien dapat memberdayakan sistem pendukung atau keluarga
Tindakan:
6.1
Bina hubungan saling percaya dengan keluarga :
▪
Salam,
perkenalan diri
▪
Jelaskan
tujuan
▪
Buat
kontrak
▪
Eksplorasi
perasaan klien
6.2
Diskusikan dengan anggota keluarga tentang :
▪
Perilaku
menarik diri
▪
Penyebab
perilaku menarik diri
▪
Akibat
yang terjadi jika perilaku menarik diri tidak ditanggapi
▪
Cara
keluarga menghadapi klien menarik diri
6.3
Dorong anggota keluarga untukmemberikan dukungan kepada klien
untuk berkomunikasi dengan orang lain.
6.4
Anjurkan anggota keluarga secara rutin dan bergantian menjenguk
klien minimal satu kali seminggu
6.5
Beri reinforcement positif positif atas hal-hal yang telah dicapai
oleh keluarga
DAFTAR
PUSTAKA
Carpenito, Lynda
Juall.1998.Buku Saku Diagnosa Keperawatan.Jakarta:
EGC.
Riyadi, S.
Dan Purwanto, T. 2009. Asuhan Keperawatan
Jiwa. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Boyd MA, Hihart MA. Psychiatric
nursing : contemporary practice. Philadelphia : Lipincott-Raven Publisher.
1998
Keliat BA. Proses kesehatan
jiwa. Edisi 1. Jakarta : EGC. 1999
Stuart GW, Sundeen SJ. Buku
saku keperawatan jiwa. Edisi 3. Jakarta : EGC. 1998
Tim Direktorat Keswa. Standar
asuhan keperawatan kesehatan jiwa. Edisi 1. Bandung : RSJP Bandung. 2000
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan komentar